Amien Rais Digugat 24 DPW Ummat
Amien Rais Digugat 24 DPW Ummat: “Kesewenangan Syura” Jadi Alasan Utama
Jakarta, 18 Juni 2025 – Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, kembali menjadi sorotan setelah 24 DPW (Dewan Pengurus Wilayah) dan DPD (Dewan Pengurus Daerah) mengajukan somasi atas perombakan AD/ART partai yang dinilai “tanpa mekanisme yang demokratis” .
Dalam pasal baru AD/ART yang menguatkan kekuasaan Majelis Syuro, banyak kader menilai perubahan itu melanggar prinsip transparansi dan partisipasi. Herman Kadir, anggota Mahkamah Partai Ummat, menyatakan:
> “Majelis Syuro Partai Ummat … mengesahkan AD/ART yang baru tanpa melalui mekanisme musyawarah nasional (Munas) ataupun rapat kerja nasional (Rakernas)” .
Jika pemerintah (Kemenkumham) tidak merespon surat somasi, DPW dan DPD akan melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Menurut Herman, peralihan kekuasaan secara mendadak itu “menyimpang dari nilai dan prinsip keadilan” yang menjadi dasar pendirian partai Ummat .
Isu ini semakin menambah dinamika internal partai dan mencerminkan ketegangan yang bisa berdampak pada soliditas kader, terutama jelang Pemilu 2029.
---
PSI Mulai Verifikasi Kader Jelang Kongres dan Pemilihan Umum Internal
Jakarta, 18 Juni 2025 – Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah gencar melakukan verifikasi kader menjelang Pemilu Raya 2025—termasuk proses pemilihan Ketua Umum partai yang dijadwalkan 19 Juli di Solo .
Menurut Sekretaris Steering Committee, Benidiktus Papa, hingga kini sudah hampir 150.000 kader terverifikasi melalui sistem e‑vote. Proses verifikasi mencakup pembaruan data personal seperti nomor ponsel dan alamat, bertujuan memastikan semua kader yang memenuhi syarat bisa ikut memilih dalam e‑vote 12–19 Juli .
Rangkaian ini penting untuk menjaga legitimasi internal dan meminimalkan potensi kecurangan atau konflik hasil. PSI mencanangkan sistem ini sebagai bagian dari komitmen transparansi dan demokrasi internal sebuah partai.
---
Dua Isu, Dua Mekanisme Demokratik
Kedua peristiwa di atas mencerminkan dua ujian besar dalam praktik demokrasi partai politik Indonesia:
1. Otoritarianisme Internal vs. Partisipatif Sehat
Perubahan AD/ART oleh Amien Rais dinilai banyak kader sebagai langkah sepihak dan antidemokratis. Keputusan Majelis Syuro yang terlalu berkuasa dapat merusak kepercayaan kader dan publik terhadap transparansi partai.
2. Digitalisasi dan Transparansi Demokratik PSI
PSI justru menunjukkan model berbeda. Verifikasi e‑vote yang masif dan sistematis merepresentasikan semangat partisipasi dan modernisasi internal partai. Namun, efektivitasnya akan diuji ketika hasil resmi diumumkan dan diterima publik.
---
Implikasi Bagi Isu Politik Nasional
Bagi Partai Ummat, adanya somasi dan potensi gugatan ke PTUN menandakan kritik internal yang serius terhadap kepemimpinan Amien Rais. Jika tidak diatasi, konflik ini bisa mengganggu citra partai dan merusak peluang politik jangka panjang.
Bagi PSI, sukses verifikasi dan pemilihan ketua umum dengan e‑vote bisa menjadi teladan bagi partai lain. Ini bisa mendongkrak citra PSI sebagai partai modern, transparan, dan demokratis—terutama di mata kaum milenial dan publik luas.
---
Catatan Strategis
Reaksi Kemenkumham terhadap somasi Partai Ummat akan jadi kunci. Apabila tidak merespon dalam tempo yang wajar, isu ini bisa meningkat ke tingkat pengadilan atau bahkan DPR sebagai ruang kontrol publik.
Proses Pemilu Raya PSI juga patut diikuti. Jika berjalan lancar, akan menjadi pelengkap bukti konsep demokrasi partai berbasis teknologi. Namun, gangguan data atau kesalahan sistem bisa menurunkan kepercayaan dan menimbulkan kontroversi.
---
Kesimpulan
Politik partai di Indonesia sedang berada di titik kritis. Di satu sisi, partai tradisional seperti Ummat masih rentan terhadap praktik otoriter internal. Di sisi lain, partai anyar seperti PSI mengambil langkah progresif melalui digitalisasi dan verifikasi kader. Masyarakat menanti respons kedua partai ini, apakah akan mengutamakan transparansi atau kembali ke pola lama. Ini menjadi cermin bagi bagaimana demokrasi partai politik akan berkembang seterusnya.
---
Comments
Post a Comment